Sebenarnya, inti dari rencana Allah yang besar itu adalah keselamatan bagi bangsa-bangsa. Tujuan kita diciptakan bukan hanya sekedar untuk menyembah Tuhan, tetapi lebih luas yaitu untuk membangun hubungan yang intim dengan Tuhan dan bagian yang tidak terpisahkan dari kita yaitu penyembahan dan doa kita. Dua hal tersebut merupakan inti dari hubungan yang kita bangun dengan Tuhan. Tuhan tidak menaruh rencana-Nya hanya pada satu orang atau satu generasi, tetapi Dia memakai generasi demi generasi untuk menggenapi setiap rencana-Nya.
Dalam kitab Kejadian pasal 12, Tuhan dengan sangat detail mengatakan kepada Abraham bahwa Dia akan memberkati Abraham dan keturunannya. Abraham adalah seorang yang taat untuk melayani tujuan Allah dalam hidupnya. Dan ketika Ishak lahir, Abraham tidak lagi berperan sebagai tokoh utama, tetapi anaknya yang melanjutkan apa yang telah dibuat oleh Abraham. Setelah Ishak, hal yang sama juga berlaku untuk Yakub sebagai anak Ishak. Bukan karena Ishak telah meninggal, tetepi karena masa Ishak untuk berperan telah selesai. Hal yang sama akan terus berlanjut untuk keturunan-keturunan Abraham yang selanjutnya.
Hakim-Hakim 2:6-12 TB 6Setelah Yosua melepas bangsa itu pergi, maka pergilah orang Israel itu, masing-masing ke milik pusakanya, untuk memiliki negeri itu. 7Dan bangsa itu beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua, dan yang telah melihat segenap perbuatan yang besar, yang dilakukan TUHAN bagi orang Israel. …… 10Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel. 11Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal. 12Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN.
Pada ayat ke 12 inilah yang disebut dengan lost generation. Generasi yang hilang bukan berarti mereka hilang dari bumi, tetapi hilang dari hubungan mereka dengan Tuhan. Ada masalah yang tanpa disadari sangat berbahaya untuk generasi selanjutnya, yaitu ketika generasi sebelumnya tidak mempersiapkan generasi yang akan datang. Tidak ada nilai yang ditanam pada generasi baru untuk melanjutkan apa yang selama ini telah dibangun. Generasi yang muda pun mempunyai masalah sendiri, yaitu bahwa mereka merasa tahu segalanya sehingga tidak perlu untuk mendengar generasi sebelumnya.
Tempat belajar yang paling pertama adalah di dalam keluarga, karena keluargalah yang mengajarkan transisi dari generasi sebelumnya ke generasi yang akan datang. Keluarga merupakan tempat dimana kita dapat belajar tentang nilai apa yang akan diwariskan kepada kita.